Pages

Sabtu, 15 Oktober 2011

Pangeran Naruhito, Sang Putra Mahkota Jepang


Putra Mahkota Jepang, Naruhito 皇太子徳仁親王 (Kōtaishi Naruhito Shinnō) lahir di Istana Togu, Tokyo, Jepang, 23 Februari 1960 yang saat ini berusia 51 tahun adalah anak tertua Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. Ia bergelar pangeran Hiro (浩宮 Hiro-no-miya) sebagai anak-anak.




Awal Kehidupan dan Pendidikan
Bergelar Pangeran Hiro (浩宮) (Hiro-no-miya). ia dijadikan sebagai putra mahkota pada tanggal 23 februari, 1991, setelah kematian kakeknya, Kaisar Showa pada tanggal 7 februari 1989. ia menerima gelar
sarjana dan gelar master sejarah dari universitas Gakushuin pada tahun 1982, dan 1988.
Dari tahun 1983 sampai tahun 1985 ia belajar di inggris, di Universitas Oxford. Pangeran Naruhito senang bermain Biola, mendaki Gunung, dan menikmati jogging apabila ada waktu luang.



Pernikahan dan Masalah


Pangeran dan Owada Masako bertunangan pada tanggal 19 januari 1993 di Istana kekaisaran. Pada tanggal 9 juni 1993, putra mahkota dan Owada Masako menikah di gedung kekaisaran Shinto di Tokyo dan yang hadir diperkirakan mencapai 500 juta orang dari seluruh dunia. Pasangan ini membuat istana Togu menjadi kediamanan mereka.




Pangeran Naruhito hanya memiliki seorang putri dari Pernikahannya dengan Putri Masako:

-Aiko, Putri Toshii
, Lahir 1 desember, 2001.


Kontrovesi tentang Penerus Kaisar
Kelahiran Aiko, yang terjadi lebih dari delapan tahun semenjak pernikahan mereka, memicu perdebatan di jepang tentang rumah tangga Kaisar, Hukum tahun 1947 harus di ubah dari penerus takhta (yaitu laki-laki saja) di ubah untuk memungkinkan seorang perempuan dapat naik takhta Kekaisaran. sebuah panel dari pakar pemerintah menyerahkan laporan pada tanggal 25 oktober 2005, tentang penerus takhta kekaisaran jepang yang berisi bahwa seorang perempuan dapat naik takhta. 



Pada tanggal 20 januari 2006, Perdana Menteri jepang Junichiro Koizumi menggunakan sebagian pidato tahunannya untuk berjanji menangani kontrovesi untuk membiarkan seorang perempuan naik takhta agar takhta kekaisaran untuk ke masa depan stabil.

Kontrovesi tentang Masako
pada tanggal 11 juli 2008, Naruhito meminta pemahaman publik mengenai istrinya, yang menderita depresi, Masako di diagnosa gangguan penyesuaian dengan kekaisaran yakni rumor bahwa Masako memiliki gangguan kejiwaan. "saya ingin masyarakat memahami bahwa Masako terus melakukan upaya maksimal dengan bantuan orang di sekitarnya agar memiliki ahli waris laki-laki."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar